Minggu, 27 Februari 2011

Saya ikhlas Karna Dia Jauh Lebih Berharga

Sekitar 9 tahun lalu, tepatnya saya duduk dikelas 3 SD, saya mendapatkan seorang sahabat wanita, sebut saja Rani, Rani orang yang sangat baik, kami selalu bersama ketika disekolah, tahun demi tahun kita lalui bersama, hingga suatu saat kami duduk dikelas 1 SMP, kabar terbaik adalah saya bisa satu kelas dengan Rani, banyak cerita yang saya share bersama Rani terutama tentang cowo saat itu. Satu tahun pun berlalu, saya dan rani tidak lagi satu kelas, namun saya masih sering bercerita tentang satu cowo sebut saja Bimo, hingga suatu hari tepatnya pulang sekolah, saya melihat Bimo sedang bersama Rani, saya berusaha memalingkan muka saya dari mereka. Saat itu dalam hati saya berkata "mereka sangat dekat, dan saya sangat ingin berada diposisi Rani". Hari pun berlalu, tibalah bulan ramadhan, saya dan Rani berbuka puasa bersama, ini adalah malam yang sangat menyedihkan bagi saya, ketika Rani berkata "Bimo nembak gua". Saya diam, tak satupun kata terucap, didalam hati saya berkata "saya ikhlas". Saya berusaha melupakan semua itu, tahun berlalu hingga akhirnya kami lulus dan tidak lagi satu sekolah. Dikelas 1 SMA, saya dan Rani tidak lagi sering bersama, tidak lagi sering bercerita, hingga akhirnya saya menemukan pengganti Bimo. Namun tidak lama hubungan kami berjalan, hanya beberapa bulan. Ketika suatu malam saya dan Rani kembali main bersama, ketika itu ada Andi lelaki yang disukai Rani. Keesokan harinya Andi terlihat mulai mendekati saya, saya berusaha menjauh darinya, ketika itu dalam hati saya "saya tidak akan melakukan apa yang Rani lakukan 2 tahun lalu, karna saya tidak mau Rani berada diposisi saya". Hingga akhirnya Andi dan saya tidak lagi dekat. Kemudian tahun berlalu, dan kini saya duduk dikelas 2 SMA, saya kembali dekat dengan Rani saat itu. Suatu hari saya bercerita pada Rani tentang sosok lelaki baik, rajin beribadah, perhatian, pintar, dan sangat mengerti saya. Sosok lelaki yang sempurna dan sangat saya sayangi sebut saja Robi. Dan tragisnya kejadian 3 tahun lalu pun terulang kembali. Ketika suatu malam saya melihat Robi bersama Rani bergoncengan dan bercanda tertawa bahagia, dan untuk ke dua kalinya saya berkata "saya ingin ada diposisi Rani". Hari berlalu, saya melihat kedekatan Rani dan Robi semakin menjadi-jadi, dan saya tidak ingin lagi merasakan keterpurukan seperti 3 tahun lalu, saya langsung berkata dalam hati "saya ikhlas". Saya berusaha kembali melupakan semua itu, mencoba bersenang senang dengan apa yang saya miliki yaitu teman baik. Kemuadian suatu hari mereka mulai menjauh dari saya, dan itu terjadi ketika saya mengenalkan rani pada mereka. Mereka terlihat senang ketika main bersama, bercanda dan kata-kata tersebut mulai terucap dalam hati saya "saya ingin berada diposisi Rani".Untuk ketiga kalinya saya berkata "saya ikhlas". Hingga suatu hari sahabat saya sebut saja Fani, menanyakan pada saya "Mita, kenapa kau selalu berkata saya ikhlas, ketika semua orang yang kau sayangi direbut olehnya? Apa kau orang yang bodoh?" saya menjawab "tidak ada yg lebih saya sayangi selain Rani" Fani kembali bertanya "apa maksudmu?" saya berkata "Bimo hanyalah lelaki yang saya kenal 1 tahun sedangkan Rani lebih dari 6tahun, Robi memang lelaki yang perhatian dan mengerti saya, namun rani jauh lebih mengerti saya, teman baik mereka memang sangat baik dan care terhadap saya, namun Rani jauh lebih baik dan care dari mereka. Karna Rani lebih dari mereka yang saya sayangi, dalam sosok Rani terdapat berjuta sosok orang, karna itu saya tidak sekalipun ingin kehilangan Rani"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar